Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata,

tanpa pernah mendengar kata-kata orang lain.

 

Sibuk adalah satu kata

yang lebih banyak dijadikan alasan dibandingkan kenyataan

bagi sebagian orang.

 

Aku terlalu sibuk

dengan kesimpulan yang aku buat sendiri.

 

Kita semua sibuk,

tetapi tidak semua sibuknya berguna.

 

Di saat kamu sibuk mencari yang sempurna,

kamu akan kehilangan yang terbaik.

 

Sedang sibuk merapikan yang berantakan.

Sedang sibuk fokus menata masa depan.

Sedang sibuk menyemangati diri sendiri untuk terus hidup dan berjalan.

Kalau mau ngajak saingan soal pencapaian,

mohon maaf, sepertinya kamu salah memilih orang.

 

Aku ingin sibuk sesibuk-sibuknya untuk sukses sesukses-suksesnya.

Agar kau percaya penyesalan bisa datang bersamaan dengan perpisahan.

 

Kita sibuk mencari yang sempurna

ternyata kita melewatkan yang siap menerima apa adanya.

 

Jangan terlalu sibuk untuk mencari yang tepat,

hingga lupa untuk menjadi pilihan yang tepat.

Karena hidup bukan sekadar memilih tapi juga tentang dipilih.

 

Sepertinya kita memang terlalu sibuk belajar mencintai,

sampai lupa bagaimana caranya mengatasi kehilangan.

 

Terlalu sibuk mencari.

Manusia kadang sering lupa,

karena terlalu sibuk mencari hingga lupa untuk menjadi.

 

Kita sama-sama sibuk.

Aku sibuk memikirkanmu, kamu sibuk memikirkan dirimu sendiri.

 

Kalau kita hilang pun dunia akan tetap berjalan,

semua orang tetap akan sibuk dengan kehidupannya.

Jadi, jangan mau rugi lebih banyak, hidup saja.

 

Jangan biasakan menghilang tanpa kabar.

Jangan jadikan sibuk sebagai alasan.

Tidak ada kata sibuk untuk sebuah prioritas.

Hargai selagi ada, sibukmu hanya alibimu.

 

Kesibukan adalah cara terbaik melupakan banyak hal,

membuat waktu melesat tanpa terasa.

 

Kebanyakan orang sibuk menuntut hak.

Sedikit orang sibuk mengatur diri sendiri, penuhi kewajiban.

 

Jadilah sangat sibuk mengembangkan dirimu sendiri

sehingga kamu tidak punya waktu untuk mengkritik hidup orang lain.

 

Hidup yang tak akan bahagia

sibuk mengingat jasa dan kebaikan diri sendiri

lalu melupakan jasa dan kebaikan orang lain.

 

Kapan mau hidup dengan tenang

kalau setiap hari kamu sibuk memikirkan persepsi orang-orang?

 

Tetaplah bekerja walau tak tampak hasilnya,

minimal tampak sibuknya.