20 Quotes tentang Hujan

 

20 Quotes tentang Hujan

Tidak semua kabar harus diberitakan.

Tidak semua rasa juga harus berbalas.

Aku mencintaimu sederas hujan.

Namun kau memilih berteduh untuk menghindar.

 

Kalau pelangi sudah datang,

Jangan melupakan payung yang menemanimu saat hujan.

 

Berubahlah selagi kamu dalam kondisi terbaikmu,

sebelum muncul hal-hal buruk.

Akan terlalu terlambat untuk membetulkan atap

saat musim hujan telanjur datang.

Pinjamlah payung selagi matahari masih bersinar.

 

Sebab doa adalah payung

bagi rindu-rindu yang hujan.

Hujan.

Darimu aku belajar untuk terus menyejukkan

walau sedang terjatuh dan rapuh.

 

Hidup bukan tentang menunggu badai selesai,

melainkan tentang belajar menari saat hujan.

 

Payung tidak akan membuat hujan berhenti

tapi membuat kita bisa melewatinya hingga sampai ke tujuan.

 

Aku adalah hujan.

Kalau kamu ga suka, ga apa-apa.

Silakan berteduh.

 

Aku bahagia ketika hujan datang.

Karena dia pernah menahanmu agar sedikit lama bersamaku.

 

Jika hujan adalah kesulitan dan matahari adalah kebahagiaan,

maka kita membutuhkan keduanya untuk bisa melihat pelangi.

 

Aku suka berjalan di bawah hujan.

Sehingga tidak ada seorang pun yang bisa melihatku menangis.

 

Hujan tak pernah paham,

sesedih apa payung di musim kemarau.

 

Cinta sesederhana hujan yang jatuh ke bumi,

meski terhempas ia akan tetap jatuh.

 

Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat.

Keadaan dan waktulah yang membuat kita membenci kedatangannya.

 

Cintaku setabah hujan di malam hari.

Dia tetap turun meski tidak dihadiri pelangi.

 

Hujan adalah bukti nyata

bahwa yang deras pun pasti akan berhenti.

 

Dari hujan aku belajar bahasa air.

Bagaimana berkali-kali jatuh tanpa sedikitpun mengeluh pada takdir.

 

Dulu rasamu seperti hujan, deras.

Tapi, aku lupa.

Sederas-derasnya hujan, ia akan tetap reda.

 

Mereka yang berdiri setelah dihantam badai

tidak akan terusik oleh gerimis.

 

Aku pernah menjadi teduh bagi seseorang,

menjadi apa yang pertama kali ia cari saat basah kuyup karena hujan

atau saat ia tak kuasa menahan peluh karena terik.

Aku pernah menjadi teduh,

sebelum aku dipaksa berubah,

ikut menjadi hujan yang lebur pada pipiku sendiri.

No comments