Dua Kodok Hendak Pindah Rumah

 

Dua Kodok Hendak Pindah Rumah

Ada dua ekor yang berteman baik. Kodok yang satu tinggal di kolam berair dalam. Di sana sangat nyaman dan aman serta terdapat banyak makanan. Kodok lain tinggal di selokan air dekat jalan raya. Di sana air tidak banyak. Selain itu, banyak kendaraan yang lalu lalang. Sedikit pun tidak aman.

Pada suatu hari, kodok yang tinggal di kolam berarir pergi berkunjung ke rumah temannya. Ia mengamati selokan yang airnya sangat dangkal. Dia menjadi khawatir.

“Teman, air di sini makin lama makin dangkal, engkau tidak cocok berdiam di sini. Lebih baik engkau pindah ke kolam yang berair dalam. Tinggal bersama-sama dengan saya.”

“Terima kasih atas perhatianmu. Tapi, selama ini saya sudah terbiasa tinggal di sini dan merasa tidak ada yang tidak baik di sini.”

“Tetapi, jarak dari sini ke jalan raya terlalu dekat. Kalau ada kendaraan yang lewat ke sini, maka sangat berbahaya,” kata kodok yang tinggal di kolam lagi.

“Jangan khawatir. Bukankah saya sudah hidup di sini sudah lama? Pindah rumah adalah suatu masalah yang sulit dan tidak mudah, saya tidak ingin kesulitan karenanya. Saya juga tidak ingin mengubah kebiasaan hidupku.”

Kodok yang tinggal di kolam dalam tidak berhasil membujuknya, akhirnya pergi sambil menggeleng-gelengkan kepala. Tetapi tidak lama kemudian, kekhawatirannya menjadi kenyataan. Sebuah kendaraan besar yang bermuatan penuh benar-benar terperosok ke selokan dan melindas kodok yang tidak bersedia pindah rumah itu.

 

 

Sumber :

Lei Wei Ye. 2014. Burung Gagak dan Pujian Sang Rubah. Yogyakarta : Gradien Mediatama.

 

No comments