Tips Merawat Tikus Putih Sebagai Hewan Peliharaan

 

Tips Merawat Tikus Putih Sebagai Hewan Peliharaan

Tikus putih merupakan salah satu pakan populer untuk ular. Hewan yang satu ini memang unggul karena kandungan proteinnya tinggi dan cara membudidayakannya sangat mudah. Orang-orang yang piara ular biasanya bakal rutin beli tikus putih untuk makanan ularnya. Dulu saya sempat kepikiran pengen piara ular. Tapi kayaknya ribet dan bujet untuk makanannya mahal, makanya nggak jadi.

Sebenernya saya nggak pernah berniat piara tikus putih. Awal mula piara tikus putih itu karena saya melihat tikus putih piaraan tetangga di rumahnya. Saya lumayan terhibur ngeliat tikus putih yang kurang terawat itu, bahkan saya sudah kasih nama “Peter” supaya gampang manggilnya. Peter punya kebiasaan gelayutan di kawat kandangnya ketika menjelang magrib. Konon kabarnya si Peter dipiara buat jadi makanan ular. Namun, setiap kali saya ke rumah tetangga itu, Peter masih ada. Si Aa’ pemilik Peter malah nawarin saya untuk piara tikus putihnya.

Saya mikirnya lama banget, takut si Peter jadi beban keluarga. Setelah mikir lama banget (kurang lebih satu bulan), akhirnya saya mengiyakan tawaran si Aa’. Seiring berjalannya waktu, ternyata saya menyadari kalau miara Peter si tikus putih ini gampang, bahkan lebih gampang dan bersih daripada hamster.

Makanan yang Disukai Tikus Putih

makanan tikus putih

Cara merawat dan memelihara tikus putih hampir persis seperti piara hamster. Seperti tikus pada umumnya, tikus putih juga mau makan makanan apapun. Saya pernah lihat konten Instagram tentang peternakan tikus putih. Di peternakan itu, tikus-tikus putih dikasih makan campuran dedak, parutan wortel, dan tauge.

Menurut saya, Peter nggak serakus tikus-tikus lainnya. Tadinya saya kasih Peter makanan hamster yang isinya jagung kering, jewawut, gabah, kuaci, pelet, dan biskuit. Ternyata Peter cuma mau makan jewawut, gabah, dan kuacinya saja. Ketiga makanan itu dikupas rapi sampai kulitnya bolong dan isinya jadi kopong. Akhirnya saya putuskan untuk memberi Peter makanan berupa campuran gabah dan jewawut aja karena makanan hamster yang campur-campur itu malah mubazir.

Selain gabah dan jewawut, Peter juga suka popcorn, kuaci, dan pipilan jagung manis. Sayangnya, Peter suka mencret kalau makan kuaci kebanyakan. Jadi saya jarang ngasih kuaci buat Peter. Saya juga sering ngasih makanan lainnya sebagai selingan, misalnya potongan roti dan pisang. Sisa makanan yang agak basah (seperti buah-buahan) sebaiknya diangkat setelah beberapa jam supaya nggak memancing semut.

Kandang untuk Tikus Putih

kandang tikus putih

Soal urusan kandang, tikus putih bisa menempati kandang yang persis dengan hamster. Saya sengaja beli kandang hamster dengan ukuran agak besar dan berdinding kawat supaya Peter bisa tetap gelayutan seperti di kandangnya yang lama. Kandang itu juga dilengkapi botol minum berukuran cukup besar. Biasanya saya kasih Peter air minum matang dan botol itu dicuci seminggu sekali saat saya membersihkan kandang. Untuk alas kandangnya, saya menggunakan serbuk kayu seperti yang biasa dipakai untuk memelihara hamster.

Bedanya, tikus putih kayaknya nggak suka main treadmill (roda yang muter-muter). Mungkin karena ekornya panjang jadi bikin ribet, nggak seperti hamster yang ekornya pendek banget. Jadi, treadmill yang ada di kandang itu saya lepasin supaya Peter lebih leluasa. Sebagai gantinya, saya kasih mainan baru berupa lorong berbentuk huruf C yang terbuat dari plastik. Peter suka banget main di lorong itu atau di dalam rumah-rumahan plastik di kandangnya.

Tikus Putih Bersih dan Nggak Bau

memelihara tikus putih

Faktanya, hamster lebih bau dan jorok daripada tikus putih. Waktu ada tetangga yang nitipin hamster di rumah saya karena dia mudik, saya beresin kandangnya 2 kali sehari. Serbuk kayu yang sudah dibasahi pipis hamster harus diangkat agar kandang nggak lembap dan bau. Padahal hamsternya dikasih makanan kering, tapi pipisnya tetap banyak dan berbau. Pokoknya beda banget deh sama tikus putih.

Tikus putih justru bersih banget dan jarang pipis walaupun saya sediain botol air minum di kandangnya. Kandangnya nggak bau dan hanya perlu diganti serbuk kayunya seminggu sekali. Nah, si Peter ini biasanya saya mandiin pakai tisu basah bebas alkohol yang wangi supaya badannya seger dan harum. 

premium tissue bedding kandang hamster

Karena saya punya akuarium kaca yang nganggur, saya sempet iseng beli premium tissue bedding atau alas kandang hamster. Alas kandang ini bentuk dan teksturnya seperti tisu yang dipelintir dan berwarna-warni. Pilihan warnanya juga lucu-lucu dan instagramable. Lumayan deh buat foto-foto estetik. Saya happy sih piara si Peter karena gampang dirawat dan anti-mainstream. Jarang banget ada orang piara tikus putih.

Perilaku Si Peter

Tingkah laku Peter nggak jauh berbeda dengan hamster. Namun, Peter lebih keren karena nggak nggigitin kandang seperti hamster. Sedangkan hamster tuh suka gigitin kandang sampai bahan plastiknya jadi terkelupas. Peter juga bisa ditaruh di telapak tangan dan dielus-elus. Perilaku jinak si Peter itu hasil adaptasi selama beberapa minggu. Setiap hari saya sempetin waktu untuk main sama si Peter dan taruh dia di telapak tangan. Awalnya Peter grogi dan nggak bisa diem karena memang nggak pernah berinteraksi sama orang saat dipiara si Aa’. Lama-kelamaan, Peter makin jinak dan lebih friendly saat dipegang-pegang.

 

Siapa tau nanti makin banyak orang yang tertarik piara tikus putih karena lucu, perawatannya praktis, dan hemat biaya. Tikus yang dirawat dan dilatih secara telaten malah bisa melakukan berbagai trik sederhana lho, nggak kalah pinter deh sama anjing atau hewan piaraan lainnya.

No comments