20 Quotes tentang Ibu

 20 Quotes tentang Ibu selamat hari Ibu

Selama masih melihat senyuman ibu,

duniaku baik-baik saja.

 

Seringkali, yang membuat kita masih selamat bukan keberuntungan,

tapi doa ibu, doa ibu, dan doa ibu.

 

Aku selalu percaya, bahwa setiap kali aku bertemu dengan orang-orang baik,

dan setiap kali hari-hariku dimudahkan,

itu adalah jawaban dari doa ibuku.

 

Surga tak hanya ada di telapak kakimu.

Surga ada di tawamu, di doamu, di pelukanmu, di segala tentangmu.

Terima kasih dan maaf untuk semua janji yang tertunda.

 

Setiap kamu merasa beruntung,

percayalah bahwa satu lagi doa ibumu telah didengar-Nya.

 

Hidupku pernah semewah sore,

yang di dalam jingganya aku menelan sesuap cinta dari ibuku.

 

Kita terlalu egois meminta ibu untuk mengerti kita,

namun ibu terlalu baik hingga ia melupakan keegoisannya demi kebahagiaan kita.

 

Bu, surga ada di bawah telapak kaki ibu.

Tolong mintakan kepada Allah agar kelak surga menjadi tempat kita bertemu.

 

Pernah kudengar orang kampung bilang:

sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya,

sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya.

 

Kalau ibu bilang iya, biar seluruh dunia bilang gak, aku akan terus maju.

Tapi kalau ibu bilang gak, sampai mati pun aku akan bilang gak.

 

Kalau punya mesin waktu,

saya ingin menghentikan waktu yang membuat keriput dan uban ibu bertambah.

Saya benci melihatnya menua.

 

Bulan boleh terbelah,

DPR boleh bubar,

tapi ibu jangan sakit.

 

Saat hidupmu bahagia, ibumu tidak pernah memintamu untuk membagi kebahagiaanmu kepadanya.

Tapi saat kamu terluka, ibumu selalu datang untuk menerima sebagian dari lukamu.

 

Dunia selalu memberi banyak ujian,

tapi doa ibu akan selalu menguatkan.

 

Sejauh apapun kamu pergi,

bahagiamu tercipta atas doa ibumu.

 

Aku tak punya kisah cinta seperti Cleopatra,

Setangguh Khais dan Laila,

setia seperti Shizuka dan Nobita.

Tapi, aku punya cinta seorang perempuan tua

dan di situ surga bersemayam di kakinya.

 

Jangan gunakan kefasihan bicaramu (berdebat) di hadapan ibumu,

yang dahulu mengajarimu berbicara.

 

Ibu mana pun, yang baik atau buruk,

tetap terluka ketika anaknya dicela.

Meski celaan itu tidak salah, dan juga bukan fitnah.

 

Seorang ibu adalah orang yang tetap ada

ketika orang lain meninggalkan kita.

 

Ibu, jangan keras kepala.

Tidak semua inginmu, adalah inginku.

Sejenak, mari bicara, meredam ego,

merawat hubungan manis dan mari berdamai.

Aku menyayangimu,

bahkan saat kata-kata itu tidak pernah sampai di telingamu.

No comments