Akan ada hari di mana rencanamu,
tidak berjalan sesuai rencana.
Kita tidak bisa membuat rencana
Membuat impian pun tidak.
Hanya menjalani sampai ujung jalan!
Atau jadi badut seperti tukang obat pinggir jalanan.
Seindah apa pun kita merencanakan masa depan,
tetap harus siapkan satu ruang ikhlas
bahwa 1 menit ke depan pun bisa saja tak sesuai dengan rencana kita.
Aku sudah tidak lagi punya rencana yang hebat,
atau pun target yang manis-manis di dalam hidup.
Rumah, menikah, keluarga, pekerjaan, semuanya dipasrahkan saja.
Aku meleset terlalu banyak, gagal tak terhitung,
bahkan untuk bicara terlalu optimis saja aku malu.
Mungkin hidup mengalir juga tidak masalah,
jadi lebih apa adanya,
bertahan setenang-tenangnya.
Aku ingin coba berjalan lebih ikhlas.
Karena sepertinya bukan jalan ninjaku untuk terlalu menggebu-gebu
pada harapan, pada seseorang, dan pada masa depan.
Jangan memberi tahu rencanamu kepada siapa pun
sampai pekerjaan tersebut selesai,
karena energi dari luar kadang merusak,
dan percayalah tidak semua orang ingin melihat kamu menang.
Kita bisa punya rencana paling sempurna,
tapi tetap masa depan bukan sepenuhnya milik kita.
Berjuanglah dalam diam,
menyusun rencana secara matang,
menyusun rencana-rencana masa depan dan meledak pada waktunya.
Selalu sembunyikan setiap proses agar orang lain tidak bisa menebak dirimu,
karena tak semua orang senang akan kemajuanmu.
Rencana yang tidak dieksekusi
adalah pemborosan dan membuang-buang waktu.
Alam semesta ini punya rahasianya sendiri.
Yang perlu kita lakukan adalah percaya pada rencana-rencana di baliknya.
Tujuan hidup adalah sebuah ketetapan yang mendasari semua rencana dan kerja kita,
dan yang menjadi penjaga arah perjalanan.
Pekerjaan-pekerjaan kecil yang selesai dilakukan itu lebih baik
daripada rencana-rencana besar yang hanya didiskusikan.
Sebenarnya hidupmu baik-baik saja,
berjalan sesuai rencana,
sampai media sosial meyakinkanmu bahwa kamu tertinggal,
dan harus mengejar standar yang bahkan bukan milikmu.
Tak semua hal menyenangkan mesti direncanakan terlebih dahulu.
Bukankah ekspektasi sering kali tak sesuai dengan kenyataan?
Orang bodoh yang memiliki rencana
bisa mengalahkan orang jenius tanpa rencana.
Karena takdir tak seindah rencana,.
Itulah kenapa di setiap doa selalu ada kata semoga.
No comments